Nikmatnya merasakan kontol masuk memek perawan

Waktu sudah menunjukkan pukul dua siang ketika kami berdua sampai di perumahan tempat kakak
laki-laki mas Ari, cowok yang sedang mendekati aku, yang sedang kosong itu. Dia ganteng dan
badannya keker, aku suka dia mendekatiku walaupun beda umurnya jauh denganku. Setelah
menutup pagar depan, segera dia mengajakku untuk masuk ke dalam rumah. Dia segera memeluk
tubuhku dan dengan sedikit bernafsu segera disosornya pipiku dengan bibirnya. Aku sangat
terkejut melihat ulahnya, "Eeeh Mas, kok gitu sih " kataku memandangnya sambil melotot.
Namun dia dapat segera mengendalikan diri, sambil tersenyum dia segera meraih tanganku dan
ditariknya masuk ke dalam rumah. Setelah menutup pintu terasa sekali di dalam suasana agak
remang-remang karena gorden masih tertutup. Sambil tetap memegang tanganku erat-erat, dia
menatap wajahku, wajahku masih cemberut dan kelihatan marah. Sambil tetap tersenyum dia
berkata "Nes, itu tadi berarti aku sayaang sama kamu, apa nggak boleh aku ngasih sun
sayang?" rayunya. "Mas gitu sih",aku tetap merajuk kepadanya, aku menarik lepas tanganku
dari genggamannya dan berjalan menuju ke sofa ruang tamu. Saat itu aku mengenakan celana
ketat dari kain yang cukup tipis berwarna putih sehingga bentuk bokongku yang bulat padat
begitu kentara, dan bahkan saking ketatnya CDku sampai kelihatan sekali berbentuk segitiga.
Atasannya aku mengenakan baju kaos putih ketat dan polos sehingga bentuk toketku yang
membulat terlihat jelas, kaosku yang cukup tipis membuat braku yang berwarna putih
terpampang jelas sekali. Aku menghempaskan pantatku di sofa, dia menyusulku segera dan duduk
rapat di sampingku, "Ines sayang" rayunya. "Aku boleh kan cium bibir kamu, say" Aku semakin
merajuk. "Ines sayang, terus terang, hari ini aku kepingin bersama kamu, aku ingin
memberikan rasa kasih sayang ke kamu, asal kamu mau memberikan apa yang aku inginkan, mau
kan sayang?" rayunya lebih lanjut. Aku membelalak kaget ke arahnya, "Maasss" Hanya kata itu
yang kuucapkan, selanjutnya aku hanya memandangnya lama tanpa sepatah katapun. Dia mengambil
inisiatif dengan menggenggam erat dan mesra kedua belah tanganku. "Ines sayang, percayalah
apapun yang kukatakan, itu bentuk rasa cinta dan kasih sayang aku sama kamu say, percayalah.
Aku menginginkan bukti cintamu sekarang", Selesai berkata begitu dia mendekatkan mukanya ke
wajahku, dengan cepat dia mengecup bibirku dengan lembut. Hidung kami bersentuhan lembut,
aku kaget sehingga sama sekali tak memberontak. Dia mengulum bibir bawahku, disedot sedikit.
Lima detik kemudian, dia melepaskan kecupan bibirnya dari bibirku. Aku saat kukecup tadi
memejamkan mata, "Bagaimana sayang, kau bersediakah?", rayunya lebih lanjut. Dia berusaha
mengecup bibirku lagi, namun dengan cepat aku melepaskan tangan kananku dari remasannya,
dadanya kutahan dengan lembut. "Mass" bisikku lirih. "Ines sayang, percayalah sama aku",
rayunya lagi. "Tapi mass, Ines takut Mas", jawabku. "Takut apa sayang, katakanlah", bisiknya
kembali sambil meraih tanganku. "Anu, Ines takut Mas nanti meninggalkan Ines", bisikku. Dia
menggenggam kuat kedua tanganku lalu secepat kilat dia mengecup bibirku. "Ines sayangku, aku
terus terang tidak bisa menjanjikan apa-apa sama kamu tapi percayalah aku akan
membuktikannya kepadamu, aku akan selalu sayang sama kamu", bujuknya untuk lebih
meyakinkanku. "Tapi Mas" bisikku masih ragu. "Ines, percayalah, apa aku perlu bersumpah
sayang, kita memang masih baru beberapa hari kenal sayang tapi percayalah yakinlah sayang
kalau Tuhan menghendaki kita pasti selalu bersama sayang", rayunya lagi. "Lalu kalau Ines
sampai hhaamil gimana mass?" ujarku sembari menatapnya."Aah, jangan khawatir sayang, aku
akan bertanggung jawab semuanya kalau kamu sampai hamil, yah aku pasti mengawini kamu
secepatnya, bagaimana sayang?" bisiknya. Tangannya bergerak semakin berani, yang tadinya
hanya meremas jemari tangan kini mulai meraba ke atas menelusuri dari pergelangan tangan
terus ke lengan sampai ke bahu lalu diremasnya dengan lembut. Dia memandangi toketku dari
balik baju kaosku yang ketat, "Mas harus janji dulu sebelum..." aku tak melanjutkan
ucapanku. "Sebelum apa sayang, katakanlah", bisiknya tak sabar. Kini jemari tangan kanannya
mulai semakin nekat menggerayangi pinggulku, ketika jemarinya merayap ke belakang diusapnya
belahan pantatku lalu diremasnya dengan gemas. "aahh... Mas", aku merintih pelan. "Mas aah
mmas.. Ines rela menyerahkan semuanya asal Mas mau bertanggung jawab nantinya", aku berbisik
semakin lemah, saat itu jemari tangan kanannya bergerak semakin menggila, menelusup ke
pangkal pahaku, dan mulai mengelus gundukan bukit memekku. Diusapnya perlahan dari balik
celanaku yang amat ketat, dua detik kemudian dia memaksa masuk jemari tangannya di
selangkanganku dan bukit memekku itu telah berada dalam genggaman tangannya. Aku
menggelinjang kecil, saat jemari tangannya mulai meremas perlahan. Dia mendekatkan mulutnya
kembali ke bibirku hendak mencium, namun aku menahan dadanya dengan tangan kananku, "eeehh
Mas.. berjanjilah dulu Mas", bisikku di antara desahan nafasnya yang mulai sedikit memburu.
"Oooh Ines sayang, aku berjanji untuk bertanggung jawab, aahh aku menginginkan keperawananmu
sayang", ucapnya. Sementara jemari tangannya yang sedang berada di sela-sela selangkangan
pahaku itu meremas gundukan memekku lagi. "Ba.. baiklah Mas, Ines percaya sama Mas",
bisikku. "Jadi?" tanyanya. "hh. lakukanlah mass, Ines milik Mas seutuhnya.. hh.." jawabku.
"Benarkah? ooh.. Ines sayanggg." Secepat kilat bibirku kembali dikecup dan dikulumnya,
digigit lembut, disedot. Hidung kami bersentuhan lembut. Dengus nafasku terdengar memburu
saat dia mengecup dan mengulum bibirku cukup lama. DIa mempermainkan lidahnya di dalam
mulutku, aku mulai berani membalas cumbuannya dengan menggigit lembut dan mengulum lidahnya
dengan bibirku. Lidah kami bersentuhan, lalu dia mengecup dan mengulum bibir atas dan
bawahku secara bergantian. Terdengar suara kecapan-kecapan kecil saat bibir kami saling
mengecup. "aah Ines sayang, kamu pintar sekali, kamu pernah punya pacar yaach?" tanyanya
curiga. "Mm Ines belum pernah punya pacar Mas, ini ciuman Ines yang pertama kok Mas",
sahutku. "Kok ciumanmu pintar sekali, jangan-jangan Ines sering nonton film porno yaa?"
godanya. Aku tersenyum malu, dan wajahku pun tiba-tiba bersemu merah, aku menundukkan
mukaku, malu. "I...iya Mas, beberapa kali", sahutku terus terang sambil tetap menundukkan
muka. "Ines sayang, kamu nggak kecewa khan karena aku benar-benar sangat menginginkan
keperawananmu sayang?" tanyanya. "Ines serahkan apa yang bisa Ines persembahkan buat Mas,
Ines ikhlas, lakukanlah Mas kalau Mas benar-benar menginginkannya", sahutku lirih. Jemari
tangan kanannya yang masih berada di selangkanganku mulai bergerak menekan ke gundukan
memekku yang masih perawan, lalu diusap-usap ke atas dan ke bawah dengan gemas. Aku memekik
kecil dan mengeluh lirih, kupejamkan mataku rapat-rapat, sementara wajahku nampak sedikit
berkeringat. Dia meraih kepalaku dalam pelukannya dengan tangan kiri dan dia mencium
rambutku. "Oooh masss", bisikku lirih. "Enaak sayang diusap-usap begini", tanyanya. "hh...
iiyyaa mass", bisikku polos. Jemarinya kini bukan cuma mengusap tapi mulai meremas bukit
memekku dengan sangat gemas. "sakit Mas aawww" aku memekik kecil dan pinggulku menggelinjang
keras. Kedua pahaku yang tadi menjepit pergelangan tangan kanannya kurenggangkan. Dia
mengangkat wajah dan daguku kearahnya, sambil merengkuh tubuhku agarlebih merapat ke
badannya lalu kembali dia mengecup dan mencumbu bibirku dengan bernafsu. Puas mengusap-usap
bukit memekku, kini jemari tangan kanannya bergerak merayap ke atas, mulai dari pangkal paha
terus ke atas menelusuri pinggang sampai ujung jemarinya berada di bagian bawah toketku yang
sebelah kiri. Dia mengelus perlahan di situ lalu mulai mendaki perlahan, akhirnya jemari
tangannya seketika meremas kuat toketku dengan gemasnya. Seketika itu pula aku melepaskan
bibirku dari kuluman bibirnya, "aawww... Mas sakitt, jangan keras-keras dong meremasnya",
protesku. Kini secara bergantian jemari tangannya meremas kedua toketku dengan lebih lembut.
Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku.
"Auuggghh.." tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Aku yang tadinya sedang
menikmati remasanku pada toketnya jadi ikutan kaget. "Eeehh kenapa Mas?" "Aahh anu sayang...
kontolku sakit nih", sahutnya sambil buru-buru membuka celana panjangnya di hadapanku. Aku
tak menyangka dia berbuat demikian hanya memandangnya dengan terbelalak kaget. Dia membuka
sekalian CDku dan "Tooiiing", kontolnya yang sudah tegang itu langsung mencuat dan mengacung
keluar mengangguk-anggukan kepalanya naik turun . "aawww... Mas jorok", aku menjerit kecil
sambil memalingkan mukaku ke samping dan menutup mukaku dengan tangan. "He... he..." dia
terkekeh geli, batang kontolnya sudah kelihatan tegang berat, urat-urat di permukaan
kontolnya sampai menonjol keluar semua. Batang kontolnya bentuknya montok, berurat, dan
besar. Sementara aku masih menutup muka tanpa bersuara, dia mengocok kontolnya dengan tangan
kanannya, "Uuuaahh... nikmatnya". "nes sebentar yaa... aku mau cuci kontolku dulu yaa... bau
nih soalnya", katanya sambil ngibrit ke belakang, kontolnya yang sedang "ON" tegang itu jadi
terpontang-panting sambil mengangguk-anggukkan kepalanya ke sana ke mari ketika dia berlari.
Aku masih terduduk di atas sofa dan begitu melihatnya keluar berlari tanpa pakai celana jadi
terkejut lagi melihat kontolnya yang sedang tegang bergerak manggut-manggut naik turun.
"aawww..." teriakku kembali sembari menutup mukaku dengan kedua jemari tanganku. "Iiihh...
Ines... takut apa sih, kok mukanya ditutup begitu", tanyanya geli. "Itu Mas, kontol Mas",
sahutku lirih. "Lhoo... katanya sudah sering nonton BF kok masih takut, kamu kan pasti sudah
lihat di film itu kalau kontol cowok itu bentuknya gini", sahutnya geli. "Iya... m..Mas,
tapi kontol Mas mm besar sekalii", sahutku masih sambil menutup muka. "Yaach... ini sih
kecil dibanding di film nggak ada apa-apanya, itu khan film barat, kontol mereka jauh lebih
gueedhee... kalau kontolku kan ukuran orang Indonesia sayang, ayo sini dong kontolku kamu
pegang sayang, ini kan milik kamu juga", sahutnya nakal. "Iiih... malu aah Mas, jorok."
"Alaa.. malu-malu sih sayang, aku yang telanjang saja nggak malu sama kamu, masa kamu yang
masih pakaian lengkap malu, ayo dong sayang kontol Mas dipegang biar kamu bisa merasakan
milik kamu sendiri", sahutnya sembari meraih kedua tanganku yang masih menutupi mukaku. pada
mulanya aku menolak sambil memalingkan wajahku ke samping, namun setelah dirayu-rayu
akhirnya aku mau juga. kedua tanganku dibimbingnya ke arah selangkangannya, namun kedua
mataku masih kupejamkan rapat. Jemari kedua tanganku mulai menyentuh kepala kontolnya yang
sedang ngaceng. Mulanya jemari tanganku hendak kutarik lagi saat menyentuh kontolnya yang
ngaceng namun karena dia memegang kedua tanganku dengan kuat, dan memaksanya untuk memegang
kontolnya itu, akhirnya aku hanya menurut saja. Pertama kali aku hanya mau memegang dengan
kedua jemarinya. "Aah... terus sayang pegang erat dengan kedua tanganmu", rayunya penuh
nafsu. "Iiih... keras sekali Mas", bisikku sambil tetap memejamkan mata. "Iya sayang, itu
tandanya aku sedang ngaceng sayang, ayo dong digenggam dengan kedua tanganmu, aahh..." dia
mengerang nikmat saat tiba-tiba saja aku bukannya menggenggam tapi malah meremas kuat. Aku
terpekik kaget, "Iiih sakit mass..." tanyaku. Aku menatapnya gugup. "Ooouhh jangan dilepas
sayang, remas seperti tadi lekas sayang oohh..." erangnya lirih. Aku yang semula agak gugup,
menjadi mengerti lalu jemari kedua tanganku yang tadi sedikit merenggang kini bergerak dan
meremas kontolnya seperti tadi. Dia melenguh nikmat. Aku kini sudah berani menatap kontolnya
yang kini sedang kuremas, jemari kedua tanganku itu secara bergantian meremas batang dan
kepala kontolnya. Jemari kiri berada di atas kepala kontolnya sedang jemari yang kanan
meremas kontolnya. .dia hanya bisa melenguh panjang pendek. ".sshh...nes... terusss sayang,
yaahh... ohh... ssshh", lenguhnya keenakan. Aku memandangnya sambil tersenyum dan mulai
mengusap-usap maju mundur, setelah itu kugenggam dan kuremas seperti semula tetapi kemudian
aku mulai memompa dan mengocok kontolnya itu maju mundur. "Aakkkhh... ssshh" dia
menggelinjang menahan nikmat. Aku semakin bersemangat melihatnya merasakan kenikmatan, kedua
tanganku bergerak makin cepat maju mundur mengocok kontolnya. Dia semakin tak terkendali,
"nes... aahhgghh... sshh... awas pejuku mau keluarr" teriaknya keras. aku meloncat berdiri
begitu dia mengatakan kalimat itu, aku melepaskan remasan tanganku dan berdiri ke
sebelahnya, sementara pandangan mataku tetap ke arah kontolnya yang baru kukocok. "Kamu kok
lari sih..." bisiknya lirih disisiku. "Tadi pejunya mau keluar mass... kok nggak jadi?"
tanyaku polos. Rupanya dia gak mau ngecret karena aku kocok makanya dia bilang pejunya mau
keluar. Dia meraih tubuhku yang berada di sampingnya dan dipeluknya dengan gemas, aku
menggelinjang saat dia merapatkan badannya ke tubuhku sehingga toketku yang bundar montok
menekan dadanya yang bidang. Aku merangkulkan kedua lenganku ke lehernya, dan tiba-tiba ia
pun mengecup bibirku dengan mesra, kemudian dilumatnya bibirku sampai aku megap-megap
kehabisan napas. Terasa kontolnya yang masih full ngaceng itu menekan kuat bagian pusarku,
karena memang tubuhnya lebih tinggi dariku. Sementara bibir kami bertautan mesra, jemari
tangannya mulai menggerayangi bagian bawah tubuhku, dua detik kemudian jemari kedua
tangannya telah berada di atas bulatan kedua belah bokongku. Diremasnya dengan gemas,
jemarinya bergerak memutar di bokongku. Aku merintih dan mengerang kecil dalam cumbuannya.
Lalu dia merapatkan bagian bawah tubuhnya ke depan sehingga mau tak mau kontolnya yang tetap
tegang itu jadi terdesak perutku lalu menghadap ke atas. Aku tak memberontak dan diam saja.
Sementara itu dia mulai menggesek-gesekkan kontolnya yang tegang itu di perutku. Namun baru
juga 10 detik aku melepaskan ciuman dan pelukannya dan tertawa-tawa kecil, "Kamu apaan sih
kok ketawa", tanyanya heran. "Abisnya... Mas sih, kan Ines geli digesekin kaya gitu",
sahutku sambil terus tertawa kecil. Dia segera merengkuh tubuhku kembali ke dalam
pelukannya, dan aku tak menolak saat dia menyuruhku untuk meremas kontolnya seperti tadi.
Segera jemari tangan kananku mengusap dan mengelus-elus kontolnya dan sesekali kuremas. Dia
menggelinjang nikmat. "aagghh... nes... terus sayang..." bisiknya mesra. Wajah kami saling
berdekatan dan aku memandang wajahnya yang sedang meringis menahan rasa nikmat. "Enaak ya
mass..." bisikku mesra. Jemari tanganku semakin gemas saja mempermainkan kontolnya bahkan
mulai kukocok seperti tadi. Dia melepaskan kecupan dan pelukanku. "Gerah nih sayang, aku
buka baju dulu yaah sayang", katanya sambil terus mencopot kancing kemejanya satu persatu
lalu dilemparkan sekenanya ke samping. Kini dia benar-benar polos dan telanjang bulat di
hadapanku. Aku masih tetap mengocok kontolnya maju mundur. "Sayang... kau suka yaa sama
kontolku", katanya. Sambil tetap mengocok kontolnya aku menjawab dengan polos. "suka sih
Mas... habis kontol Mas lucu juga, keras banget Mas kayak kayu", ujarku tanpa malu-malu
lagi. "Lucu apanya sih?" tanyanya. Aku memandangnya sambil tersenyum "pokoknya lucu saja",
bisikku lirih tanpa penjelasan. "Gitu yaa... kalau memek kamu seperti apa yaa... aku pengen
liat dong", katanya. Aku mendelik sambil melepaskan tanganku dari kontolnya. "Mas jorok
ahh..." sahutku malu-malu. "Ayo, aku sudah kepengen ngerasain nih... aku buka ya celana
kamu", katanya lagi.
Dan dengan cepat dia berjongkok di depanku, kedua tangannya meraih pinggulku dan didekatkan
ke arahnya. Pada mulanya aku agak memberontak dan menolak tangannya namun begitu aku
memandang wajahnya yang tersenyum padaku akhirnya aku hanya pasrah dan mandah saat jemari
kedua tangannya mulai gerilya mencari ritsluiting celana ketatku yang berwarna putih itu.
Mukanya persis di depan selangkanganku sehingga dia dapat melihat gundukan bukit memekku
dari balik celana ketatku. Dia semakin tak sabar, dan begitu menemukan tali ritsluitingku
segera ditariknya ke bawah sampai terbuka, kebetulan aku tak memakai sabuk sehingga dengan
mudah dia meloloskan dan memplorotkan celanaku sampai ke bawah. Sementara pandangannya tak
pernah lepas dari selangkanganku, dan kini terpampanglah di depannya CDku yang berwarna
putih bersih itu tampak sedikit menonjol di tengahnya. Terlihat dari CDku yang cukup tipis
itu ada warna kehitaman, jembutku. Waahh... dia memandang ke atas dan aku menatapnya sambil
tetap tersenyum. "Aku buka ya.. CDnya", tanyanya. Aku hanya menganggukan kepala perlahan.
Dengan gemetar jemari kedua tangannya kembali merayap ke atas menelusuri dari kedua betisku
terus ke atas sampai kedua belah pahak, dia mengusap perlahan dan mulai meremas. "Oooh...
Masss" aku merintih kecil. kemudian jemari kedua tangannya merayap ke belakang ke
belahan bokongku yang bulat. Dia meremas gemas disitu. Ketika jemari tangannya menyentuh
tali karet CDku yang bagian atas, sreeet... secepat kilat ditariknya ke bawah CDku itu
dengan gemas dan kini terpampanglah sudah daerah 'forbidden' ku. Menggembung membentuk
seperti sebuah gundukan bukit kecil mulai dari bawah pusarku sampai ke bawah di antara kedua
belah pangkal pahaku, sementara di bagian tengah gundukan bukit memekku terbelah membentuk
sebuah bibir tebal yang mengarah ke bawah dan masih tertutup rapat menutupi celah liang
memekku. Dan di sekitar situ ada jembut yang cukup lebat. "Oohh.. nes, indahnya..." Hanya
kalimat itu yang sanggup diucapkan saat itu. Dia mendongak ketika aku sedang membuka baju
kaosku, setelah melemparkan kaos sekenanya kedua tanganku lalu menekuk ke belakang
punggungnya hendak membuka braku dan tesss... bra itupun terlepas jatuh di mukanya.
Selanjutnya aku melepas juga celana dan CDku yang masih tersangkut di mata kakiku, lalu
sambil tetap berdiri di depannya, aku tersenyum manis kepadanya, walaupun wajahku sedikit
memerah karena malu. Toketku berbentuk bulat seperti buah apel, besarnya kira-kira
sebesar dua kali bola tenis, warnanya putih bersih hanya pentil kecilnya saja yang tampak
berwarna merah muda kecoklatan. "kamu cantik sekali sayang", bisiknya lirih. Aku mengulurkan
kedua tanganku kepadanya mengajaknya berdiri lagi. "Mass... Ines sudah siap, Ines sayang
sama Mas, Ines akan serahkan semuanya seperti yang Mas inginkan", bisikku mesra. Dia
merangkul tubuhku yang telanjang. Badanku seperti kesetrum saat kulitku menyentuh kulit nya,
kedua toketku yang bulat menekan lembut dadanya yang bidang. Jemari tangannya tergetar saat
mengusap punggungku yang telanjang, "Aahh.. nes kita kontol* di kamar yuk, aku sudah
kepingin kontol* sayang", bisiknya tanpa malu-malu lagi. Aku hanya tersenyum dalam
pelukannya. "Terserah Mas saja, mau kontol*nya dimana", sahutku mesra. Dengan penuh nafsu
dia segera meraih tubuhku dan digendongnya ke dalam kamar. Direbahkannya tubuhku yang
telanjang bulat itu di atas kasur busa di dalam kamar tengah, tempat tidur itu tak terlalu
besar, untuk 2 orang pun harus berdempetan. Suasana dalam kamar kelihatan gelap karena semua
gorden tertutup agar tak kentara dari luar, walaupun gorden yang berada dalam kamar ini sama
sekali tidak menghadap ke jalan umum namun menghadap ke kebun di belakang, jadi sebenarnya
sangat aman. Dia segera membuka gorden agar sinar matahari sore dapat masuk, dan benar saja
begitu disibakkan sinar matahari dari arah barat langsung menerangi seluruh isi kamar. Dia
memandangi tubuhku yang telanjang bulat di ranjang. Segera dia menaiki ranjang, aku
memandangnya sambil tersenyum. Dia merayap ke atas tubuhku yang bugil dan menindihnya,
sepertinya dia sudah tak sabar ingin segera memasuki memekku. "Buka pahamu sayang, aku
ingin mekontol*imu sekarang", bisiknya bernafsu. "Mass..." aku hanya melenguh pasrah saat
dia setengah menindih tubuhku dan kontolku yang tegang itu mulai menusuk celah memekku,
tangannya tergetar saat membimbing kontolnya mengelus memekku lalu menelusup di antara kedua
bibir memekku. "Sayang, aku masukkan yaah... kalau sakit bilang sayang.. kamu kan masih
perawan." "Pelan-pelan Mas", bisikku pasrah. Lalu dengan jemari tangan kanannya diarahkannya
kepala kontolnya ke memekku. Aku memeluk pinggangnya mesra, sementara dia mencari liang
memekku di antara belahan bukit memekku. Dia mencoba untuk menelusup celah bibir memekku
bagian atas namun setelah ditekan ternyata jalan buntu. "Agak ke bawah Mas, aahh kurang ke
bawah lagi Mas... mm.. yah tekan di situ Mas... aawww pelan-pelan Mas sakiiit", aku memekik
kecil dan menggeliat kesakitan. Akhirnya dia berhasil menemukan celah memekku itu setelah
aku menuntunnya, diapun mulai menekan ke bawah, kepala kontolnya dipaksanya untuk menelusup
ke dalam liang memekku yang sempit. Dia mengecup bibir ku sekilas lalu berkonsentrasi
kembali untuk segera dapat membenamkan kontolnya seluruhnya ke dalam liang memekku. Aku
mulai merintih dan memekik-mekik kecil ketika kepala kontolnya yang besar mulai berhasil
menerobos liang memekku yang sangat-sangat sempit sekali. "Tahan sayang... aku masukkan
lagi, sempit sekali sayang aahh", erangnya mulai merasakan kenikmatan dan kurasakan kepala
kontolnya berhasil masuk dan terjepit ketat sekali dalam liang memekku. "aawwww.... masss
sakiit..." teriakku memelas, tubuhku menggeliat kesakitan. Dia berusaha menentramkan aku
sambil mengecup mesra bibirku dan dilumat dengan perlahan. Lalu, "tahan sayang, baru
kepalanya yang masuk sayang, aku tekan lagi yaah", bisiknya.
Tiba2 dia mencabut kembali kontolnya yang baru masuk kepalanya saja itu dengan perlahan.
"Ah... sayang, aku masukin nanti saja deh, liang memekmu masih sangat sempit dan kering
sayang." "memekku sakit Mas", erangku lirih. "Yahh... aku tahu sayang kamu kan masih
perawan, kita bercumbu dulu sayang, aku kepingin melihat Ines nyampe", bisiknya bernafsu.
Segera dia merebahkan badannya di atas tubuhku dan dipeluknya dengan kasih sayang, "Ines...
hh.. bagaimana perasaanmu sayang", bisiknya mesra. Aku memandangnya dan tertawa renyah.
"mm... Ines bahagia sekali bersama Mas seperti ini, rasanya nikmat ya Mas berpelukan sambil
telanjang kaya gini", ujarku polos. "Iyaa sayang, anggaplah aku suamimu saat ini sayang",
bisiknya nakal. "Iih.. Mas, Mas cumbui isterimu dong, beri istrimu kenik... mmbhh", belum
sempat aku selesai ngomong, dia sudah melumat bibirku. Aku membalas ciumannya dan melumat
bibirnya dengan mesra.Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan aku langsung mengulumnya
hangat, begitu sebaliknya. Jemari tangan kirinya merayap ke bawah menelusuri sambil mengusap
tubuhku mulai pundak terus ke bawah sampai ke pinggul dan diremasnya dengan gemas. Ketika
tangannya bergerak kebelakang ke bulatan bokongku, dia mulai menggoyangkan seluruh badannya
menggesek tubuhku yang bugil terutama pada bagian selangkangan dimana kontolnya yang sedang
tegang-tegangnya menekan gundukan bukit memekku. Dia menggerakkan pinggulnya secara memutar
sambil menggesek-gesekkan batang kontolnya di permukaan bibir memekku sambil sesekali
ditekan-tekan. Aku ikut-ikutan menggelinjang kegelian, beberapa kali kepala kontolnya yang
tegang salah sasaran memasuki belahan bibir memekku seolah akan menembus liang memekku lagi.
Akua hanya merintih kesakitan dan memekik kecil, "Aawwww... Mas saakiit", erangku. "Aahh..
nes... memekmu empuk sekali sayang, ssshh", dia melenguh keenakan. Beberapa menit kemudian
setelah kami puas bercumbu bibir, dia menggeser tubuhnya kebawah sampai mukanya tepat berada
di atas kedua bulatan toketku, kini ganti perutnya yang menekan memekku. Jemari kedua
tangannya secara bersamaan mulai menggerayangi gunung "Fujiyama" milikku, dia mulai
menggesekkan ujung-ujung jemarinya mulai dari bawah toketku di atas perut terus menuju
gumpalan kedua toketku yang kenyal dan montok. Aku merintih dan menggelinjang antara geli
dan nikmat. "Mass, geli", erangku lirih. Beberapa saat dia mempermainkan kedua pentilku yang
kemerahan dengan ujung jemarinya. Aku menggelinjang lagi, dipuntirnya sedikit pentilku
dengan lembut. " Mas..." aku semakin mendesah tak karuan. Secara bersamaan akhirnya dia
meremas-remas gemas kedua toketku dengan sepenuh nafsu. "Aawww... Mas", aku mengerang dan
kedua tanganku memegangi kain sprei dengan kuat. Dia semakin menggila tak puas meremas lalu
mulutnya mulai menjilati kedua toketku secara bergantian. Lidahnya menjilati seluruh
permukaan toketku itu sampai basah, mulai dari toket yang kiri lalu berpindah ke toket yang
kanan, digigit-gigitnya pentilku secara bergantian sambil diremas-remas dengan gemas sampai
aku berteriak-teriak kesakitan. Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini
mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. Dia tak peduli aku menjerit
dan menggeliat kesana-kemari, sesekali kedua jemari tanganku memegang dan meremasi
rambutnya, sementara kedua tangannya tetap mencengkeram dan meremasi kedua toketku
bergantian sambil menghisap-hisap pentilnya. Bibir dan lidahnya dengan sangat rakus
mengecup, mengulum dan menghisap kedua toketku. Di dalam mulutnya pentilku dipilin dengan
lidahnya sambil terus dihisap. Aku hanya bisa mendesis, mengerang, dan beberapa kali memekik
kuat ketika giginya menggigiti pentilku dengan gemas, hingga tak heran kalau di beberapa
tempat di kedua bulatan toketku itu nampak berwarna kemerahan bekas hisapan dan garis-garis
kecil bekas gigitannya. Cukup lama dia mengemut toketku, setelah itu bibir dan lidahnya kini
merayap menurun ke bawah. Ketika lidahnya bermain di atas pusarku, aku mulai mengerang-erang
kecil keenakan, dia mengecup dan membasahi seluruh perutku. Ketika dia bergeser ke bawah
lagi dengan cepat lidah dan bibirnya telah berada di atas gundukan bukit memekku. "Buka
pahamu Nes.." teriaknya tak sabar, posisi pahaku yang kurang membuka itu membuatnya kurang
leluasa untuk mencumbu memekku itu. "Oooh... masss", aku hanya merintih lirih. Dia
membetulkan posisinya di atas selangkangan ku. Aku membuka ke dua belah pahaku lebar-lebar,
aku sudah sangat terangsang sekali. Kedua tanganku masih tetap memegangi kain sprei, aku
kelihatan tegang sekali. "Sayang... jangan tegang begitu dong sayang", katanya mesra.
"Lampiaskan saja perasaanmu, jangan takut kalau Ines merasa nikmat, teriak saja sayang biar
puass...." katanya selanjutnya. Sambil memejamkan mata aku berkata lirih. "Iya mass eenaak
sih mass", kataku polos. Dia memandangi memekku yang sudah ditumbuhi jembut namun kulit
dimemekku dan sekitarnya itu tidak tampak keriput sedikitpun, masih kelihatan halus dan
kencang. Bibir memekku kelihatan gemuk dan padat berwarna putih sedikit kecoklatan,
sedangkan celah sempit yang berada di antara kedua bibir memekku itu tertutup rapat. "MAs...
ngapain sih kok ngelamun, bau yaa Mas?" tanyaku sambil tersenyum. Wajahku sedikit kusut dan
berkeringat."abisnya memekmu lucu sih, bau lagi", balasnya nakal. "Iiihh... jahat", Belum
habis berkata begitu aku memegang kepalanya dan mengucek-ucek rambutnya. Dia tertawa geli.
Selanjutnya aku menekan kepalanya ke bawah, sontak mukanyaterutama hidung dan bibirnya
langsung nyosor menekan memekku, hidungnya menyelip di antara kedua bibir memekku. Bibirnya
mengecup bagian bawah bibir memekku dengan bernafsu, sementara jemari kedua tangannya
merayap ke balik pahaku dan meremas bokongkuyang bundar dengan gemas. Dia mulai mencumbui
bibir memekku yang tebal itu secara bergantian seperti kalau dia mencium bibirku. Puas
mengecup dan mengulum bibir bagian atas, dia berpindah untuk mengecup dan mengulum bibir
memekku bagian bawah. Karena ulahnya aku sampai menjerit-jerit karena nikmatnya, tubuhku
menggeliat hebat dan terkadang meregang kencang, beberapa kali kedua pahaku sampai menjepit
kepalanya yang lagi asyik masyuk bercumbu dengan bibir memekku. Dia memegangi kedua belah
bokongku yang sudah berkeringat agar tidak bergerak terlalu banyak, sepertinya dia tak rela
melepaskan pagutan bibirnya pada bibir memekku. aku mengerang-erang dan tak jarang memekik
cukup kuat saking nikmatnya. Kedua tanganku meremasi rambutnya sampai kacau, sambil
menggoyang-goyangkan pinggulku. Kadang pantat kunaikkan sambil mengejan nikmat atau kadang
kugoyangkan memutar seirama dengan jilatan lidahnya pada seluruh permukaan memekku. aku
berteriak makin keras, dan terkadang seperti orang menangis saking tak kuatnya menahan
kenikmatan yang diciptakannya pada memekku. Tubuhku menggeliat hebat, kepalaku bergerak ke
kiri dan ke kanan dengan cepat, sambil mengerang tak karuan. Dia semakin bersemangat melihat
tingkahku, mulutnya semakin buas, dengan nafas setengah memburu disibakkannya bibir memekku
dengan jemari tangan kanannya, terlihat daging berwarna merah muda yang basah oleh air
liurnya bercampur dengan cairan lendirku, agak sebelah bawah terlihat celah liang memekku
yang amat sangat kecil dan berwarna kemerahan pula. Dia mencoba untuk membuka bibir memekku
agak lebar, namun aku memekik kecil karena sakit. "aawww mass.. sakiit", pekikku kesakitan.
"maaf sayang, sakit yaa..." bisiknya khawatir. Dia mengusap dengan lembut bibir memekku agar
sakitnya hilang, sebentar kemudian lalu disibakkan kembali pelan-pelan bibir memekku, celah
merahnya kembali terlihat, agak ke atas dari liang memekku yang sempit itu ada tonjolan
daging kecil sebesar kacang hijau yang juga berwarna kemerahan, inilah itil, bagian paling
sensitif dari memek wanita. Lalu secepat kilat dengan rakus lidahnya dijulurkan sekuatnya
keluar dan mulai menyentil-nyentil daging itilku. Aku memekik sangat keras sambil
menyentak-nyentakkan kedua kakiku ke bawah. Aku mengejang hebat, pinggulku bergerak liar dan
kaku, sehingga jilatannya pada itilku jadi luput. Dengan gemas dia memegang kuat-kuat kedua
belah pahaku lalu kembali menempelkan bibir dan hidungnya di atas celah kedua bibir
memekkua, dia menjulurkan lidahnya keluar sepanjang mungkin lalu diutelusupkannya lidahnyau
menembus jepitan bibir memekku dan kembali menyentil nikmat itilku dan, aku memekik tertahan
dan tubuhku kembali mengejan sambil menghentak-hentakkan kedua kakiku, pantat ku angkat ke
atas sehingga lidahnya memasuki celah bibir memekku lebih dalam dan menyentil-nyentil
itilku. Begitu singkat karena tak sampai 1 menit aku terisak menangis dan ada semburan lemah
dari dalam liang memekku berupa cairan hangat agak kental banyak sekali. Dia masih menyentil
itilku beberapa saat sampai tubuhku terkulai lemah dan akhirnya pantatku pun jatuh kembali
ke kasur. Aku melenguh panjang pendek meresapi kenikmatan yang baru kurasakan, sementara dia
masih menyedot sisa-sisa lendir yang keluar ketika aku nyampe. Seluruh selangkanganku tampak
basah penuh air liur bercampur lendir yang kental. Dia menjilati seluruh permukaan memekku
sampai agak kering, "Sayaang... puas kan..." bisiknya lembut namun aku sama sekali tak
menjawab, mataku terpejam rapat namun mulutku tersenyum bahagia. "Giliranku sayang, aku mau
masuk nih... tahan sakitnya sayang", bisiknya lagi tanpa menunggu jawabannya.
Dia segera bangkit dan duduk setengah berlutut di atas tubuhku yang telanjang berkeringat.
Toketku penuh lukisan hasil karyanya. Dengan agak kasar dia menarik kakiku ke atas dan
ditumpangkannya kedua pahaku pada pangkal pahanya sehingga kini selangkanganku menjadi
terbuka lebar. Dia menarik bokongku ke arahnya sehingga kontolnya langsung menempel di atas
memekku yang masih basah. Dia mengusap-usapkan kepala kontolnya pada kedua belah bibir
memekku dan lalu beberapa saat kemudian dengan nakal kontolnya ditepuk-tepukkan dengan gemas
ke memekku. Aku menggeliat manja dan tertawa kecil, "Mas... iiih.. gelii.. aah",
jeritkumanja. "Sayaang, kontolku mau masuk nih... tahan yaa sakitnya", bisiknya nakal
penuh nafsu. "Iiihh... jangan kasar ya mass... pelan-pelan saja masukinnya, Ines takut
sakiit", sahutku polos penuh kepasrahan. Sedikit disibakkannya bibir memekku dengan jemari
kirinya, lalu diarahkannya kepala kontolnya yang besar ke liang memekku yang sempit. Dia
mulai menekan dan aku pun meringis, dia tekan lagi... akhirnya perlahan-lahan mili demi mili
liang memekku itu membesar dan mulai menerima kehadiran kepala kontolnya. Aku menggigit
bibir. Dia melepaskan jemari tangannya dari bibir memekku dan plekk... bibir memekku
langsung menjepit nikmat kepala kontolnya. "Tahan sayang..." bisiknya bernafsu. Aku hanya
mengangguk pelan, mata lalu kupejamkan rapat-rapat dan kedua tanganku kembali memegangi kain
sprei. Dia Agak membungkukkan badannya ke depan agar pantatnya bisa lebih leluasa untuk
menekan ke bawah. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di
dalam liang memekku. Dia kembali menekan, dan aku mulai menjerit kesakitan. Dia tak peduli,
mili demi mili kontolnya secara pasti terus melesak ke dalam liang memekku dan tiba-tiba
setelah masuk sekitar 4 centi seperti ada selaput lunak yang menghalangi kepala kontolnya
untuk terus masuk, dia terus menekan dan aku melengking keras sekali lalu menangis
terisak-isak. selaput daraku robek. Dia terus menekan kontolnya, ngotot terus memaksa
memasuki liang memekku yang luar biasa sempit itu. Dia memegang pinggulku, dan ditariknya
kearahnya kontolnya masuk makin ke dalam, Aku terus menangis terisak-isak kesakitan,
sementara dia sendiri malah merem melek keenakan. Dan dia menghentak keras ke bawah, dengan
cepat kontolnya mendesak masuk liang memekku. dia mengerang nikmat. Dihentakkan lagi
pantatnya ke bawah dan akhirnya kontolnya secara sempurna telah tenggelam sampai kandas
terjepit di antara bibir memekku. dia berteriak keras saking nikmatnya, matanya mendelik
menahan jepitan ketat memekku yang luar biasa. Sementara aku hanya memekik kecil lalu
memandangnya sayu. "Mass... Ines sudah nggak perawan lagi sekarang", bisikku lirih. "Ines
sayang, Mas sekarang juga nggak perjaka lagi", balasnya mesra. Kami sama-sama tersenyum.
Direbahkannya badannya di atas tubuhku yang telanjang, aku memeluknya penuh kasih sayang,
toketku kembali menekan dadanya. Memekku menjepit meremas kuat kontolnya yang sudah amblas
semuanya. Kami saling berpandangan mesra,dia mengusap mesra wajahku yang masih menahan sakit
menerima tusukan kontolnya. "Mas... bagaimana rasanya", bisikku mulai mesra kembali,
walaupun sesekali kadang aku menggigit bibir menahan sakit. "Enaak sayang.. dan nikmaat...
oouhh aku nggak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata sayang... selangit pokoknya",
bisiknya. "MAs, bagaimana kalau Ines sampai hamil?" bisikku sambil tetap tersenyum."Oke...
nanti setelah kontol* kita cari obat di apotik, obat anti hamil", bisiknya gemas. "Iihh...
nakal..." sahutku sambil kembali mencubit pipinya. "Biariin..." "Maasss..." aku agak
berteriak. "Apaan sih..." tanyanya kaget. Lalu sambil agak bersemu merah dipipi aku berkata
lirih. "dienjot dong..." bisikku hampir tak terdengar. "Iiih Ines kebanyakan nonton film
porno, kan memeknya masih sakiit", jawabnya. "Pokoknya, dienjot dong Mas..." sahutku manja.
Dia mencium bibirku dengan bernafsu, dan akupun membalas dengan tak kalah bernafsu. Kami
saling berpagutan lama sekali, lalu sambil tetap begitu dia mulai menggoyang pinggul naik
turun. kontolnya mulai menggesek liang memekku dengan kasar, pinggulnya menghunjam-hunjam
dengan cepat mengeluar masukkan kontolnya yang tegang. Aku memeluk punggungnya dengan kuat,
ujung jemari tanganku menekan punggungnya dengan keras. Kukuku terasa menembus kulitnya.
Tapi dia tak peduli, dia sedang mekontol*i dan menikmati tubuhku. Aku merintih dan memekik
kesakitan dalam cumbuannya. Beberapa kali aku sempat menggigit bibirnya, namun itupun dia
tak peduli. Dia hanya merasakan betapa liang memekku yang hangat dan lembut itu menjepit
sangat ketat kontolnya. Ketika ditarik keluar terasa daging memekku seolah mencengkeram kuat
kontolnya, sehingga terasa ikut keluar. Aku melepaskan ciumannya dan mencubit pinggangnya.
"Awww... aduuh Mass... sakit ... . ngilu Mas" aku berteriak kesakitan. "Maaf sayang... aku
mainnya kasar yaah? aku nggak tahan lagi sayang aahhgghghh", bisiknya. "pejuku mau keluar,
desahnya sambil menyemprotkan peju yang banyak di liang memekku. Kami pun berpelukan puas
atas kejadian tersebut. Dan tanpa terasa kami ketiduran sambil berpelukan telanjang bulat
karena kecapaian dalam permainan tadi.

Cerita seru hot: cairan mani menyembur di dalam memek pembantu perawan Ternyata lubang memek Lastri sangat sempit sekali, sehingga baru kepala kontol saya yang masuk, ia sudah menjerit kesakitan dan berusaha menggeliatkan ...ceritaseruhot.blogspot.com/.../cairan-mani-menyembur-di-dalam-memek.html -Memek Gadis Idaman Kontol Gak Sengaja Masuk Memek Tapi Nikmat ...“nah, sekarang memek non,,”. Aku disuruh masuk ke dalam bathtub yang sudah diisi dengan ... Tapi kini Hermione merasakan kontol Harry masuk makin ke dalam ...spotiklan.net/.../memek+gadis+idaman+kontol+gak+sengaja+masuk+memek+tapi+nikmat -
BlogScope - memek kontol Selesai ritual jilat memek, kontol bono pun perlahan...memek abg perawan demi ... saat mengincar... si cewek demi satu tujuan yaitu bisa merasakan memek abg. ... menggerakan pantatnya, kontol Bob keluar masuk memek Nelly dengan cepat. ...www.blogscope.net/?startid...memek+kontol... - Bercinta dengan perawan 7
Bercinta dengan perawan 7. Rahman sangat menyukai cairan memek Shanti, ... Pelan-pelan kontol itu mulai masuk sesenti demi sesenti sampai terdengar raungan Shanti. ... Rahman merasakan hal yang sama pada kontolnya. Ia merasa kontolnya ...story18plus.blogspot.com/.../bercinta-dengan-perawan-7.html - \Cerita Seks Dewasa - Vagina Gadis Cantik Perawan - Payudara Besar ...Anto sambil meringis memaju mundurkan kontolnya. Ia merasakan kontolnya bagai ... Kontol Anto amblas hingga mencapai pangkalnya masuk ke memek Rina. ...gratis45.com/ceritaseks/perpisahan.html - Memek Bokep Merasakan Memek Kontol Masbuchin Ads Result from Another Website About "Memek Bokep Merasakan Memek Kontol" ... hobi isep kontol keluar sperma di mulut abg smu perawan nikmat lubang pantat dubur anus ... kontol masuk ke dalam memeknya. situsbokep.info Memek Janda muda seks ...ads.masbuchin.com/.../memek+bokep+merasakan+memek+kontol -Bercinta dengan perawan 6 Kumpulan Cerita Panas Lalu ia terbelalak melihat Tuti dengan lahap mengulum kontol itu, bahkan Shanti bingung ... lidahnya berusaha menjilat kontol yang keluar masuk dalam mulutnya itu. ... Shanti merasakan memeknya benar-benar disedot oleh Rahman sehingga ...cerita-panas.info/bercinta-dengan-perawan-6/ - Hasil Pencarian Iklan Tentang Nikmat Jilat Hisap Memek Janda ...Kontol gue keluar masuk memeknya dengan gesekan yang luar biasa nikmatnya. ... Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli. ... Foto Adegan Seks Ngentot Memek Nikmat Pembantu Gambar memek perawan bugil ...iklanbarisgratis.info/.../Nikmat+jilat+hisap+memek+janda -

12 komentar:

  1. --------------------------------------------------------------

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Banyak Variasinya

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    >>KLIK DISINI<<<


    http://bitly.com/juraganav


    --------------------------------------------------------------

    --------------------------------------------------------------

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Banyak Variasinya

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    >>KLIK DISINI<<<


    http://bitly.com/juraganav


    --------------------------------------------------------------

    --------------------------------------------------------------

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Banyak Variasinya

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    >>KLIK DISINI<<<


    http://bitly.com/juraganav


    --------------------------------------------------------------

    --------------------------------------------------------------

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Banyak Variasinya

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga
    Jual Bokep Jepang, Korea, Barat Kualitas Bening Mantap, Privasi Terjaga

    >>KLIK DISINI<<<


    http://bitly.com/juraganav


    --------------------------------------------------------------

    BalasHapus
  2. JIKA KAMU WANITA KESEPIAN/JANDA BISA DAPATKAN SEKSUAL SMS KE 089621694274 RAHASIA AMAN

    BalasHapus
  3. cmakasih gan atas informasinya
    blog agan sangat membantu buat saya
    salam dari saya obat bius

    BalasHapus